(Dimocarpus lonan L.)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Buah fenomenal
merupakan julukan lengkeng dataran rendah. Kehadirannya 2 tahun silam
meruntuhkan anggapan lengkeng yang dikira hanya berbuah di dataran tinggi
berudara sejuk. Puluhan para pekebun dan hobiis mulai mengebunkan jenis
lengkeng dataran rendah di segala penjuru nusantara. Kelebihan dari lengkeng
dataran rendah ialah sifatnya yang genjah. Bibitnya pada umur 16 -20 bulan
mulai belajar berbuah. Ternyata pengetahuan tentang lengkeng dataran rendah
masih sangat minim.
Long yen demikian orang Cina menyebut tanaman lengkeng,
telah lama dikenal orang sebagai buah meja. Buah tanaman yang termasuk anggota
famili Sapidanceae ini memiliki citarasa yang khas, manis berair serta aroma
harum. Buah lengkeng selain lezat disantap ternyata juga memiliki kandungan
gizi yang baik (286 kal, 45 mg kalsium dan 196 mg fosfor). Disamping itu si
mata naga ini juga dipercaya memiliki khasiat obat, misalnya untuk penyakit
salesma, radang tenggorokan, luka bakar, memar, insomnia dan untuk memulihkan
stamina wanita sehabis melahirkan.
Pada awalnya pada tahun 1996 biji
kelengkeng Pingpong mulai ditanam di Prambanan. Bibit ini diperoleh dari pohon
indukan yang ditanam di Semarang yang asalnya
dari Vietnam .
Harga bibit kelengkeng pingpong cukup bervariasi tergantung pada ukurannya,
misalnya untuk ukuran 15 cm sampai 20 harganya
20 ribu untuk yang berasal dari biji sementara yang berasal dari okulasi
berukuran 60 cm seharga 40 ribu. Keunggulan bibit dari okulasi adalah lebih
cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji, sehingga lebih banyak digemari
pembeli. Harga tergantung pada ukurannya ada yang seharga 250 ribu bahkan 2.5
juta.
Kelengkeng pingpong sangat mudah untuk
dibudidayakan ataupun untuk keperluan tabulampot (tanaman buah dalam pot)
sebagai penghias halaman rumah. Sangat cocok ditanam daerah panas pada lahan
yang sempit sekalipun asalkan berada ditempat terbuka (mendapat sinar matahari
langsung). Selain buahnya yang besar, rasanya yang manis, aromanya juga lebih
wangi daripada kelengkeng lokal ataupun kelengkeng yang sering kita jumpai di
supermarket yang sering kita sebut kelengkeng Bangkok.
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus
longan L) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Sapindaceae
Genus
: Dimocarpus
Species
: Dimocarpus longan L.
Kelengkeng
memiliki sistem akar serabut (radix adventicia), yaitu akar lembaga yang
dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar
yang kurang lebih sama besarnya dan semuanya keluar dari pangkal batang,akar
ini bukan berasal dari calon akar tetapi akar liar yang berbentuk serabut.
Pohon
lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter
batangnya hingga sekitar 1 m. Memiliki
bentuk batang seperti silinder panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-ruas,
bersekat pada buku-bukunya. Daun-daun tersusun berseling dalam dua baris pada
batang.
Berdaun majemuk,
dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian
aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat
memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-20 cm,
mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah
bawah di dekat pertulangan daun.
Perbungaan
umumnya di ujung (flos terminalis), 4-80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-bulu
kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm. Mahkota berwarna putih atau ungu
tergantung pada varietasnya. Sebagian bunga menyerbuk sendiri, tetapi mudah
juga dilakukan persilangan.
Buah bulat, coklat
kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak,
bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak
bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau
agak keras.
Syarat Tumbuh
Tanah
Pertumbuhan
tanaman kelengkeng akan baik pada tanah yang datar atau sedikit miring, solum
dalam dan mempunyai draenasi yang baik, tanah gembur, subur, dan permeabilitas
sedang. Tanah yang baik bagi pertumbuhan harus mampu menahan air yang cukup dan
hara yang tinggi secara alamiah dan hara tambahan.
Tanaman lengkeng dapat
hidup di hampir berbagai jenis tanah, namun yang terbaik adalah lempung
berpasir dan mengandung kapur, atau pada jenis tanah andosol. Jenis tanah
latosol juga cocok bagi tanaman lengkeng. Namun pada dasarnya membutuhkan tanah
yang subur dan banyak mangandung zat organik, bersifat porous, keasaman 5,5 –
6,5 serta memiliki aerasi dan drainase yang baik.
Beberapa varietas baru.
Beberapa varietas baru.
Jenis
lengkeng yang telah banyak dikenal selama ini, umumnya dapat tumbuh dan berbuah
dengan baik di daerah dataran tinggi, meski ada sebagian yang adaptif di
dataran rendah tetapi umur panennya lama ( di atas 8 tahun).
Iklim
Faktor
yang berpengaruh terhadap tanaman lengkeng adalah ketinggian tempat tumbuh dari
permukaan laut. Selama ini diketahui lengkeng hanya dapat hidup dan berbuah di
daerah dataran tinggi. Hal ini berkaitan dengan kondisi suhu ideal bagi pertumbuhannya,
yaitu 20-33 o C pada siang hari dan 15 – 22 o C pada malam hari.
Curah hujan tinggi tidak
terlalu baik untuk cabai karena menyebabkan kerontokan bakal bunga serta
membuat bunga dan buah tumbuh kecil. Selain itu, kelembaban yang tinggi akan
merangsang perkembangan jamur yang berpotensi mengundang penyakit. Curah hujan
yang cocok adalah sebesar 2500-4000 mm/tahun dan tersebar merata disepanjang masa pertumbuhannya.
Kelembaban udara ideal
bagi pertumbuhan lengkeng adalah 65-90 % dan curah hujan 2500-4000 mm/tahun. Untuk itu, sebaiknya kelengkeng ditanam
pada awal musim kemarau. Namun, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi,
karna harga jualnya melonjak, kelengkeng dapat ditanam pada musim hujan.
Pemeliharaan Tanaman Kelengkeng
Penanaman
Bibit yang baru di beli jangan langsung ditanam, karena
biasanya masih stres akibat pengangkutan. Bibit dibiarkan dulu hingga terlihat
segar dan tidak ada daun yang berguguran. Polybag bibit digores dengan silet
tajam, kemuarkan bibit dan tanahmya, bila tanah terlalu gembur diberi sedikit
tekanan, bila tanah terlalu keras medianya sedikit digaruk / digemburkan.
Letakkan pada lubang dan timbun dengan media yang telah disiapkan. Perhatikan
agar sambungan bibit tidak tertutup tanah.
Sebagian besar petani klengkeng sebelum penanaman bibit
terlebih dahulu membuat lubang tanam. Jarak antara lubang satu dengan lainnya
minimum 10 x 10 meter. Ukuran lubang tanam adalah 60 x 60 cm dan kedalamannya
lebih kurang 60 cm. Kemudian lubang tanam tersebut diisi dengan tanah yang
sudah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3 (tanah):
1 (kompos) dan dibiarkan sampai beberapa waktu hingga keadaan tanah tersebut
kering dan dingin (tidak ada fermentasi pupuk kandang atau kompos).
Pengolahan
Lahan
Dibuat lubang 60 x 60 x 60 cm s/d 80 x 80 x 80 cm.
Lubang diangin-anginkan selama 1 minggu (bila drainase baik) bila drainase kurang baik. 2-3 minggu. Disiapkan media, tanah gembur : pupuk kandang : pasir = 1: 2 : 1.
Lubang diangin-anginkan selama 1 minggu (bila drainase baik) bila drainase kurang baik. 2-3 minggu. Disiapkan media, tanah gembur : pupuk kandang : pasir = 1: 2 : 1.
Pada dasarnya sama dengan yang diterapkan pada skala rumah
tangga. Hanya di sini, penggunaan pupuk kandang dapat perhatian lebih, dimana
di tahap awal penanaman pemberian pupuk kandang penting untuk diterapkan di
media tanam. Kandungan unsur yang terurai dalam hara, berfungsi sebagai
perangsang pertumbuhan tanaman. Selebihnya media pasir, tanah liat, dan sekam
bisa dikombinasikan.
Pemangkasan
Percabangan yang optimal sangat diperlukan untuk
meningkatkan produktifitas tanaman. Pemangkasan pertama dapat dilakukan sekitar
2 bulan setelah tanam. Tanda tanaman yang siap dipangkas adalah: daun menua dan
batang berwarna kecoklatan. Tanaman dipangkas 5-10 cm dari ujung pucuk, 2 cm
dari ruas batang terdekat. Tinggi tanaman sedapatnya dipertahankan 2,5 – 3 m
untuk memudahkan perawatan dan pemanenan.. Tunas air juga harus dibuang, karena
tunas air menyebabkan tanaman rimbun dan lembab sehingga dapat mengundang hama.
Pemangkasan
adalah pemotongan atau pengurangan sebagian dari cabang dan ranting.
Pemangkasan cabang dan ranting ini bertujuan: (1) Untuk memperbanyak
cabang/ranting, karena hilangnya dominasi titik tumbuh apikal; (2) Untuk
memperpendek pohon, supaya mudah pemanenannya (dwarfing), (3) Untuk mempermuda
tnaman yang telah tua; (4) Untuk mengatur keseimbangan karbohidrat dan nitrat
pada tanaman agar dapat berbuah.
Pada tanaman lengkeng yang buahnya sedikit harus selalu
dilakukan pemangkasan, sebab dengan dilekukan pem,angkasan lengkeng akan cepat
berbuah. Hal ini didasarkan pada perbandingan banyaknya karbohidrat dalam daun
dengan banyaknya protein dan nitrat yang dapat larut dalam tanaman. Jika
karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi, tanaman secara vegetatif akan tumbuh
terus denga subur tetapi tanpa berbuah.
Pemupukan
Setelah 1,5 bulan tanaman dipupuk dengan pupuk NPK 1 sendok
makan NPK/10 L air, siram disekitar tanaman. Pemupukan selanjutnya setiap 2
bulan sekali. Perlu diperhatikan, bahwa jenis Diamond rever sangat sensitive
terhadap overdosis pupuk.
Pemupukan tanaman lengkeng dilakukan dua kali dalam satu
tahun, yakni pada awal musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pupuk yang
digunakan adalah pupuk anorgnik Urea, TSP, KCl atau pupuk lengkap NPK. Dosis
pemberian pupuk disesuaikan dengan umurnya atau besar dan tingginya tanaman.
Tanaman yang berumur 4 sampai 5 tahun dengan ketinggian 3 sampai 4 meter dapat
dipupuk sebanyak 1 sampai 2 kg NPK setiap kali pemupukan.
Bagi tanaman lengkeng yang sudah berproduksi, pemupukan
dengan NPK hendaknya lebih dari 2 kilogram setiap kali pemupukan. Cara
pemupukan dilakukan dengan jalan membenamkan pupuk tersebut dalam tanah di
sekitar tanaman, dengan jarak dari batang pokok selebar lingkar luar dari tajuk
daun (proyeksi lingkar luar tajuk daun). Pemupukan dapat juga dilakukan lewat
daun dengan pupuk daun yang mengandung kadar kalium rendah.
Peningkatan Kualitas Buah
Teknik penanaman dengan surjan atau
bedengan; pemupukan tepat waktu; dan tepat unsur hara dipercaya bisa mengatasi
beceknya buah. Pekebun harus rajin mencoba. Diamond River
dengan penanaman pada bedengan yang ditinggikan, maka kelebihan air dapat dibuang.
Maka seiring bertambahnya umur buah, daging semakin kering dan biji semakin
mengecil. Diamond river cocok ditanam sebagai tabulampot atau tanaman
pekarangan karena tajuknya indah dan buah lebat.
Pingpong 1,5 - 2 tahun dari bibit mulai berbunga. Itu luar biasa. Daunnya
besar seperti daun jeruk Bali.
Bibit lengkeng dalam waktu 1 1/2 - 2 tahun sudah
dapat berbuah. Tanaman buah lengkeng ini bersifat tanaman adaptif. Dapat tumbuh
di tanah berpasir, lempung, liat, sampai yang berbatu, dan mampu berbuah pada
lahan berketinggian 0—400 meter di atas permukaan laut (dpl). Jelas berbeda
dengan lengkeng Temanggung atau Batu yang hanya berbuah di dataran tinggi.
Pengembangan lengkeng dikerjakan dengan cara vegetatif, sambung pucuk, okulasi, dan cangkok. Lengkeng termasuk buah yang digemari konsumen walaupun harganya cukup mahal.
KESIMPULAN
Pengembangan lengkeng dikerjakan dengan cara vegetatif, sambung pucuk, okulasi, dan cangkok. Lengkeng termasuk buah yang digemari konsumen walaupun harganya cukup mahal.
KESIMPULAN
1. Kelengkeng (Dimocarpus longan L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai
ekonomi penting di Indonesia ,
Karena buahnya mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri, memiliki
peluang eksport.
2. Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat
organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman,
dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah dan dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
3. Ada empat jenis kelengkeng yang cocok ditanam didataran rendah
yaitu kelengkeng ping pong, kelengkeng diamond river, kelengkeng kristalin, dan
kelengkeng itoh.
4. Kelengkeng tidak hanya dapat ditanam didataran rendah
tetapi dapat juga ditanam didataran tinggi.
5. Kelebihan dari kelengkeng dataran rendah adalah sifatnya
yang genjah. Bibitnya pada umur 16-20 bulan mulai belajar berbuah.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto dan Novo,
2004. Budidaya Kelengkeng. Kanisius, Yogyakrata.
Goenadi, D.H., 2006.
Pupuk dan Teknologi Pemupukan Berbasis Hayati: dari Cawan Petri ke Lahan
Petani. Yayasan John Hi-Tech Idetama, Jakarta .
Hadi, M., 2004. Teknik Berkebun Kelengkeng. Adicita, Yogyakarta .
Hanafiah, K. A. 2007. Dasar
– Dasar Ilmu Tanah. Grafindo
Persada, Jakarta.
http://jma.mb.ipb.ac.id/uploads/doc/29June2010_Ratna_Katharina_4.doc.
Pemeliharaan Kelengkeng. Diakses pada 16 Oktober 2010.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17749/5/20I.pdf.
Budidaya Tanaman Kelengkeng. Diakses pada 16 Oktober 2010.
Http://www.justusvonleibig.com,
2010. Perawatan Tanaman Kelengkeng. Diakses 16 Oktober 2010.
Sastrosayono, S. 2004. Budidaya Kelengkeng. Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Suprapto, 1997. Bertanam Kelengkeng. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Tim Penulis, 2007. Budidaya Tanaman Kelengkeng.
Agromedia, Jakarta.